Jumat, 15 Mei 2009

Perempuan dan Piano IV

Jakarta, 15 Mei 2009
22.00 WIB
Catatan Tentang Ibu

Aku disuapi sari makanan yang mengalir dalam dagingnya tiap waKtu seLama 9 bulan..
Terlahir dari rahimnya berlumuran darah dan terliliT ari-ari..
Keluar melalui proses persaLinan dari malam hingga fajar..
Melalui peluh dan seluruh rasa sakit yang menyiksa..
Menyusuiku langsung dari payudaranya selama berbulan-bulan.
Membersihkan kotoran yang keluar dari dubur kecilku..
itulah ibu orang yang selama ini melindungiku..
Dialah cintaku, yang mampu membuatku ketergantungan..
Dialah hawa yang kuagungkan selalu..
Dan dalam setiap ke-aku-anku ada ibu disana..
Ibu melarangku dengan segala aturannya..
Membatasi kebebasanku dengan jam malamya..

Ibu yang selalu kukagumi..
Dalam setiap kerja kerasnya mendidik dan mengasuhku..
Ibu dengan masakannya terlezat didunia..
Ibu yang menjagaku saat malam-malam aku demam..
Menurunkan suhu tubuhku dengan kasihnya..
Menangis ketika aku menangis, tertawa ketika aku tertawa...
Bahkan ibu mampu mengetahui seluruh isi hatiku..
Ibu mengajariku segalanya..
Tentang hidup dan kehidupan..

Perempuan yang tanpanya aku takkan jadi siapa-siapa..
dan tiada ibu, tiada pula aku.....

-Yasmin-

tak terasa lagi-lagi air mata selalu mengalir dari mata Yasmin yang indah ketika semua itu menyangkut Ibu.. bahkan catatan di atas tak akan mampu membahasakan cintanya pada ibu.. 

Besok hari sabtu dan giliran Yasmin libur bekerja, biasanya waktu itu dipakai Yasmin menulis cerita maupun artikel. Untuk urusan itu Yasmin terbilang penulis yang produktif, karena dalam sebulan Yasmin mampu mengumpulkan puluhan cerita.. inilah yang sangat disukai redaktur di majalahnya, karena tulisan-tulisan Yasmin dipandang sangat inspiratif terhadap perempuan.. karena itu Yasmin seperti di anak emaskan..

Sabtu ini Yasmin bangun lebih siang, ia masih enggan beraktivitas seperti biasanya..
setelah sholat shubuh, Yasmin tidur kembali.. Yasmin ingin bermalas-malasan.. entah kenapa begitu banyak kejadian yang membuat Yasmin sekarang lebih senang menyendiri, bukan sekedar melamun..
tapi menyendiri adalah waktu Yasmin memiliki dirinya penuh, bermain dengan pikirannya, dan memiliki ruang untuk jiwanya. Obat yang tak pernah Yasmin pikir dapat dibeli dari psikiater manapun. karena terbukti manjur untuk Yasmin..

Usia Yasmin menginjak 24 tahun, Usia yang sangat belia karena Yasmin sudah bekerja mapan dengan gelar pendidikan sarjana ilmu komunikasi ditangannya. mungkin untuk ukuran perempuan seusianya Yasmin tergolong beruntung, karena banyak sekali teman-teman Yasmin kini masih sibuk mencari kerja..
tapi semua yang Yasmin dapatkan juga bukan dari sekedar beruntung. 

Yasmin masih ingat betul bagaimana dulu ia sempat dipandang dari penampilan fisik yang menarik saja, bukan karena isi kepala Yasmin. Yasmin memang tidak terlalu cantik, tapi ia sangat anggun dan menarik hati.. itulah yang kemudian membuat beberapa perusahaan tertarik pada Yasmin. Yasmin di minta menjadi sekretaris di perusahaan industri besar, karena waktu itu direkturnya sangat tergiur memiliki Yasmin. Yasmin sudah menangkap maksud Direktur mata keranjang tersebut. sorot matanya seperti ingin menerkam ketika menatap Yasmin, Direktur itu menawarkan salary yang cukup besar, apalagi jika Yasmin mau menemani direktur itu keluar malam bersama. telinga Yasmin panas mendengarnya, tanpa basa-basi ditinggalkannya ruangan itu.

Matahari tepat berada di atas kepala, jam 12 sudah, adzan dzuhur memanggil Yasmin kembali memenuhi panggilan Illahi.

Usia Yasmin sudah bertambah dewasa, ia ingat ibunya berpesan untuk segera menikah.Di pikiran Yasmin memang sempat terbersit untuk menikah muda, tapi pikiran itu hilang bersama kelakuan ayah Yasmin. Yasmin menstereotipkan laki-laki dikepalanya, semua bajingan. Tak lama beberapa saat musik Bethoven memanggilnya, itu berarti tanda sebuah pesan singkat baru saja masuk..

"hallo perempuanku yang cantik, apa kabarmu?" tertera nama "cintaku" sebagai pengirimnya disana

kenapa ketika Yasmin tengah memikirkan pendamping hidup, laki-laki ini tiba-tiba menghubunginya. memang hanya ia satu-satunya laki-laki yang masih dianggap waras oleh Yasmin karena ia memang sangat baik menjaga Yasmin.. laki-laki yang telah menarik simati Yasmin tapi tetap saja ia nyeleneh, menulis sendiri nama cintaku di contact handphone Yasmin,hahaha.. memang begitulah kakak sepupunya..

"ah kamu baim, aku baik bagaimana kabarmu di mesir?", jawab Yasmin

"Tak usah kamu pedulikan kabarku, sejak terakhir ibumu meninggal kata bi Inah kau selalu murung, Yasminku tidak boleh bersedih", baim mnghibur..

"Bi Inah berdusta mungkin, aku bahagia-bahagia saja disini" Yasmin mengelak, tampak menghibur diri

"Bi inah, tak pernah berbohong Yasmin kau pun tahu itu, tahun depan aku datang dan bersiaplah ada surprise untukmu", tukas baim

"surprise apa? kamu tau baim aku benci kejutan!!" (hidup Yasmin memang penuh kejutan yang tidak menyenangkan salah satunya ialah istri muda ayahnya dan kepergian ibunya yang begitu tiba-tiba, itulah kenapa Yasmin membenci kejutan!)

"namanya juga kejutan, kalau yang ini kau pasti suka cantik! jaga dirimu baik-baik sampai aku tiba menjemputmu!! ini pesan terakhirku tak perlu lagi kau balas!" Baim mendesak

"hey tunggu dulu apa maksudmu kejutan? apa maksudmu menjemputku" sergah Yasmin buru-buru

tapi 1 jam berlalu tak ada lagi balasan dari baim, Yasmin mencoba mengubungi nomor hp kakak sepupunya di mesir tapi hpnya sudah tidak aktif lagi..
Yasmin pun terjebak dengan seluruh isi pesan itu, pikirannya penuh tanda tanya, dan akhirnya Yasmin tersenyum untuk pertama kalinya setelah ibunya meninggal..

sambil tersenyum Yasmin mengucap "Baim ini memang ada-ada saja!"

Namanya Ibrahim ialah cucu dari adik ibunya ibu Yasmin, cucu sepupulah tepatnya. ibunya Baim sangat dekat dengan ibu Yasmin. usia Baim hanya terpaku 3 tahun lebih tua dari Yasmin. Baim sangat Tampan, ayahnya berasal dari Sumatera Barat dan ibunya adalah wanita Mesir yang baik, jadi tak terbayang bagaimana rupawannya. tubuhnya tinggi, tegap dan tidak pernah membuat perempuan manapun merasa tidak istimewa bila ada didekatnya. Baim kini menjadi konsulat untuk Indonesia di Mesir mengikuti jejak ayahnya. Baim senang sekali menciumi ibunya di depan Yasmin tapi sebenarnya itulah yang membuat Yasmin simpatik padanya. Tidak ada laki-laki yang lebih mencintai ibunya dibanding Ibrahim..

jam 4 Sore sekarang, Yasmin tidak ingin kembali bertanya-tanya lagi dalam hatinya,apalagi tentang Baim yang menggodanya tadi. ia buru-buru mandi..
setiap malam minggu Yasmin memiliki kebiasaan yang tak pernah ia lewatkan di kemang.. hanya itu kebiasaan yang berhasil melupakan seluruh penatnya seketika..

Kang Asep juga diliburkan, Yasmin menyetir sendiri kendaraannya. tepat jam 7 malam cafe dibuka. cafe Piano namanya, sebuah cafe dimana Yasmin biasa bermain piano sendirian mentup minggunya.. Yasmin hampir kenal seluruh pelayan disana apalagi pemiliknya adalah teman baik ibu Yasmin. karena ibu Yasmin memang sangat piawai bermain alat musik yang lembut ini..

"ikutilah tiap tuts itu dengan menengarkan kata hatimu, maka kamu akan menemukan iramamu" itulah pesan ibu Yasmin yang selalu ia ingat.

kini giliran Yasmin yang berkesempatan memainkan iramanya, Yasmin tampak kehilangan kesadaran ketika ia menikmati tiap nada yang keluar dari kata hatinya, Yasmin bermain piano dengan ruh yang menyayat hingga simfoni itu membuat seluruh pengunjung tercengang dan memberikan standing applause untuk Yasmin.. lagu rindu untuk ibu...............

dari dalam cafe yang berkapasitas 50 orang itu duduklah seorang laki-laki yang terus saja mengamati Yasmin. laki-laki ini memang sengaja datang hanya untuk selalu melihat penampilan Yasmin. karena lampu cafe yang terlalu redup Yasmin sulit mengingat dan melihat jelas wajah laki-laki yang selalu duduk di sudut ujung cafe..

Yasmin selesai dan jam 9 adalah waktu Yasmin pulang kembali kerumah, tapi Yasmin merasa ada yang menatapnya terus dari kejauhan..
Yasmin segera saja berpamitan dengan pemilik cafe, dan menuju parkiran..
tapi semakin lama Yasmin merasa ada yang mengkutinya..

Yasmin buru-buru masuk mobil dan pulang kerumah..
tapi sepanjang perjalanan dari kaca terlihat ada sebuah mobil Land Rover hitam mengiringinya..

Yasmin tancap gas dan mobil itu juga belum hilang, malah ikut tancap gas..

Yasmin mulai berdebar, sepertinya seorang laki-laki yang sedang berada di dalam mobil tersebut karena bayangannya terlihat lebih besar dibanding perempuan..

Yasmin sengaja memutar komplek rumahnya dulu biar tak terus diikuti.....

masihkah ia ada dibelakangku? tanya Yasmin dalam hati






BERSAMBUNG LAGI.................





Tidak ada komentar:

Posting Komentar